Saya kuliah di jurusan Sistem Informasi, tapi setelah lulus justru berkarier di dunia digital marketing, khususnya SEO.
Walaupun sekarang kerjaan sehari-hari saya nggak ngoprek server atau coding full-time, ternyata banyak ilmu fundamental IT yang dulu saya pelajari masih relevan banget.
Mulai dari paham cara kerja sistem operasi, jaringan, sampai database—semua itu sering kepakai ketika saya harus ngulik website, cek error teknis, atau analisa performa situs di mesin pencari.
Jadi, meskipun sekarang saya lebih sering main di ranah konten dan strategi digital, fondasi IT ini tetap jadi bekal berharga.
Di tulisan ini, saya mau berbagi tentang fundamental IT skills yang menurut saya penting untuk dipahami untuk kalian yang mau terjun ke dunia IT.
Baca Juga: Vibe Coding: Antara Ide, Prompt, dan Output AI
Memahami Komputer dan Sistem Operasi
Dulu pas kuliah Sistem Informasi, salah satu materi awal yang paling sering dibahas adalah tentang komputer dan sistem operasi. Jujur, awalnya saya mikir, “Apa pentingnya tahu detail hardware atau cara kerja Linux? Kan nanti kerja juga nggak selalu jadi teknisi.” Tapi ternyata salah besar.
Paham dasar komputer itu penting banget. Mulai dari cara hardware dan software saling terhubung, sampai ngerti peran sistem operasi sebagai “otak” yang ngatur semuanya.
Di dunia nyata, saya sering nemuin kasus website error gara-gara masalah server, atau performa lambat karena resource komputer kepakai habis. Kalau nggak ngerti konsep dasar ini, bisa-bisa bingung sendiri waktu troubleshooting.
Nah, dua sistem operasi yang paling sering jadi standar di dunia IT adalah Windows dan Linux. Windows biasanya dipakai sehari-hari di kantor, sedangkan Linux banyak dipakai di server (termasuk server hosting website).
Walaupun sekarang kerjaan saya lebih fokus ke SEO, ngerti Linux dasar kayak pakai command line, cek log, atau restart service server sering banget kepakai buat ngatasi masalah teknis website.
Intinya, meskipun nggak kerja langsung di bidang IT hardcore, punya pemahaman tentang komputer dan sistem operasi bikin kita lebih gampang nyambung ke banyak hal, entah itu pas ngobrol sama tim developer, ngecek performa server, atau sekadar ngerti kenapa website bisa down.
Baca Juga: Alibaba Rilis Qwen3-ASR-Flash: Saingan Baru di Dunia AI Transcription Tools
Memahami Networking Dasar / Basic Networking
Basic networking adalah konsep dasar tentang bagaimana perangkat komputer dan perangkat lain saling terhubung dan berkomunikasi untuk berbagi data maupun sumber daya.
Banyak buku dan kursus networking juga bilang, tanpa paham ini, belajar lebih lanjut soal keamanan jaringan atau cloud bakal kerasa bolong. Jadi, anggaplah ini pondasi yang wajib kalian kuasai.
Ada beberapa komponen penting yang perlu dipahami:
- Network (Jaringan): sekumpulan perangkat yang saling terhubung untuk bertukar data.
- Node: setiap perangkat yang bisa mengirim, menerima, atau meneruskan data, misalnya komputer, printer, router, dan sebagainya.
- Perangkat Jaringan : alat yang mengatur lalu lintas jaringan, seperti switch, router, dan access point.
- Media Transmisi: jalur penghubung antar perangkat, bisa berupa kabel Ethernet, serat optik, atau nirkabel seperti Wi-Fi.
Cara kerja jaringan diatur oleh protokol komunikasi, yaitu aturan main agar data bisa dikirim dan diterima dengan benar. Setiap perangkat dalam jaringan punya alamat unik, biasanya berupa IP Address, yang berfungsi sebagai identitas agar bisa saling mengenali.
Beberapa perangkat penting dalam jaringan antara lain:
- Switch: menghubungkan perangkat di dalam jaringan lokal (LAN) dan mengatur arus data di dalamnya.
- Router: menghubungkan antarjaringan, misalnya dari jaringan kantor/rumah ke internet, sekaligus mencari jalur terbaik untuk mengirim data.
- Firewall: bertugas sebagai penjaga keamanan, memantau dan mengatur lalu lintas data yang masuk maupun keluar.
Berdasarkan cakupan, jaringan komputer dibagi menjadi:
- LAN (Local Area Network): jaringan skala kecil, biasanya di rumah atau kantor.
- WAN (Wide Area Network): jaringan yang mencakup area lebih luas, bahkan bisa lintas negara.
Memahami dasar-dasar networking ini penting, karena hampir semua aktivitas digital bergantung pada jaringan.
Dengan bekal ini, kita bisa lebih mudah mengelola koneksi, melakukan troubleshooting kalau ada masalah, dan memastikan komunikasi data berjalan aman dan efektif.
Programming & Scripting
Kalau bicara fundamental IT skills, menurut saya programming dan scripting itu skill yang nggak bisa dilewatin.
Banyak sumber belajar IT juga selalu menekankan hal yang sama: paham setidaknya satu bahasa pemrograman bakal bikin kalian jauh lebih fleksibel.
Bedanya apa sih? Programming biasanya dipakai untuk bikin aplikasi atau sistem yang kompleks, sedangkan scripting lebih ke tugas-tugas kecil dan otomatisasi.
Contohnya: bikin web app pakai JavaScript itu programming, tapi bikin script sederhana untuk rename ribuan file sekaligus pakai Python itu scripting.
Kenapa ini penting? Karena dalam dunia IT, otomatisasi itu nyawa. Bayangin harus cek log server satu-satu secara manual buang waktu banget. Dengan script, kalian bisa hemat waktu dan fokus ke analisis.
Kalau kalian baru masuk dunia IT, menurut saya ada dua bahasa yang paling worth it untuk mulai:
- Python → simpel, banyak dokumentasi, dipakai di data science, automation, sampai cybersecurity.
- JavaScript → wajib kalau kalian pengen ngerti dunia web, karena ini bahasa utama di browser.
Belajar satu aja dulu udah cukup, yang penting ngerti logika dasar: variabel, loop, kondisi, fungsi. Begitu fondasi itu paham, pindah ke bahasa lain biasanya jauh lebih gampang.
Banyak pemula ngerasa programming itu menakutkan. Padahal kalau dibiasain step by step, justru bikin kita lebih percaya diri ngadepin masalah teknis.
Dan lagi, skill ini bikin kalian beda—nggak cuma “pakai” teknologi, tapi juga bisa “menciptakan” solusi.
Database Management
Setelah networking dan programming, hal penting lain yang wajib dipahami adalah database management. Menurut saya pribadi, ini adalah salah satu skill yang sering disepelekan pemula, padahal hampir semua aplikasi atau website yang kita pakai sehari-hari berdiri di atas database.
Sederhananya, database itu tempat menyimpan dan mengatur data biar bisa dipakai lagi dengan cepat dan rapi. Misalnya data user di aplikasi, produk di e-commerce, atau artikel di sebuah blog. Nah, kemampuan untuk mengelola database berarti kita bisa memastikan data itu aman, konsisten, dan mudah diakses.
Bahasa yang paling umum dipakai di sini adalah SQL (Structured Query Language). Dengan SQL, kalian bisa melakukan hal-hal dasar seperti:
- SELECT → ambil data dari tabel (misalnya semua daftar user).
- INSERT → masukin data baru.
- UPDATE → ubah data lama.
- DELETE → hapus data yang nggak dipakai.
Buat kalian yang baru masuk dunia IT, paham SQL dasar itu udah jadi modal berharga. Banyak sumber belajar juga bilang kalau SQL itu “bahasa wajib” yang harus ada di toolbox setiap profesional IT.
Kenapa penting? Karena:
- Di dunia software development, database jadi tulang punggung aplikasi.
- Di cybersecurity, kalian harus ngerti gimana data bisa diekspos lewat serangan seperti SQL Injection.
- Bahkan di digital marketing sekalipun (yang jadi kerjaan saya), SQL sering kepakai buat analisa data besar dari tools atau export log web seperti metabase, atau bigquery, apalagi kalau jadi marketing analyst.
Singkatnya, ngerti database itu bikin kalian bisa “bicara” dengan data langsung dari sumbernya. Jadi nggak cuma pakai tools yang ada, tapi juga bisa ngulik lebih dalam.
Cloud Computing
Kalau dulu aplikasi dan data kebanyakan disimpan di komputer atau server lokal, sekarang trennya pindah ke cloud computing. Menurut saya, ini salah satu fundamental skill modern yang perlu banget kalian pahami, apalagi hampir semua perusahaan—besar maupun startup sudah migrasi ke cloud.
Cloud computing sederhananya adalah cara kita pakai resource IT (server, storage, database, bahkan AI tools) lewat internet. Jadi, bukan lagi harus beli server fisik sendiri, tapi tinggal sewa layanan sesuai kebutuhan.
Platform populer yang sering disebut antara lain:
- AWS (Amazon Web Services)
- Microsoft Azure
- Google Cloud Platform (GCP)
Banyak sumber pembelajaran (kayak AWS Training atau Google Cloud Skill Boost) juga menekankan kalau paham dasar cloud itu jadi syarat hampir di semua posisi IT sekarang, baik developer, sysadmin, sampai security engineer.
Memahami Dasar Cybersecurity
Kalau udah paham komputer, jaringan, programming, database, dan cloud, langkah berikutnya yang menurut saya wajib banget adalah cybersecurity dasar. Soalnya, semua hal tadi ujung-ujungnya butuh dijaga supaya aman dari serangan.
Cybersecurity nggak melulu soal hacking kayak di film. Intinya adalah melindungi data dan sistem dari ancaman.
ada beberapa istilah dasar yang wajib dipahami:
- Enkripsi: teknik mengacak data biar cuma bisa dibuka sama orang yang punya kunci. Contoh gampang: pesan WhatsApp yang terenkripsi end-to-end.
- Access Control: aturan siapa boleh ngapain di sistem. Admin bisa akses penuh, user biasa hanya terbatas.
- Authentication & Authorization: proses login (authenticating siapa kamu) dan menentukan izin akses (authorized atau nggak).
- Common Attack Vectors: jalur serangan umum kayak phishing, malware, atau SQL injection.
- Patch & Update: update software itu bukan sekadar fitur baru, tapi sering jadi penutup celah keamanan.
Penutup
Itulah rangkuman fundamental IT skills yang menurut saya penting banget untuk dipahami. Mulai dari komputer dan sistem operasi, networking dasar, programming & scripting, database, cloud computing, sampai cybersecurity.
Kalau dilihat sekilas memang banyak, tapi percayalah: semua ini saling nyambung dan jadi fondasi buat kalian yang mau serius masuk dunia IT.
Buat saya pribadi yang kerja di digital marketing, skill-skill ini tetap relevan meskipun nggak ngoding atau ngurus server tiap hari.
Justru, punya pondasi IT bikin saya lebih mudah komunikasi sama tim developer, ngerti troubleshooting website, sampai analisa data lebih dalam.
Dan menurut saya, ini juga yang bakal bikin kalian beda dibanding orang lain yang hanya “pakai” teknologi tanpa ngerti dasarnya.
Jadi, kalau kalian baru mulai perjalanan di dunia IT (atau bahkan dari bidang lain sekalipun), jangan takut sama istilah-istilah ini.
Mulai aja pelan-pelan, kuasai dasar-dasarnya dulu. Karena begitu pondasinya kuat, langkah berikutnya bakal lebih gampang.